Pernahkah kau merasa sudah berusaha sekuat tenaga, tapi hidup tetap terasa berat? Pernahkah kau menangis dalam diam, bertanya pada langit, “Ya Allah, kapan giliranku bahagia?” Buku ini hadir bukan sebagai jawaban instan, tapi sebagai pelukan lembut untuk hatimu yang hampir menyerah.
Melalui setiap halaman, kau akan diajak menyelami ulang arti rezeki bukan hanya tentang uang, pekerjaan, atau impian yang tercapai. Tapi tentang nafas yang masih ada, pelukan anakmu, doa ibumu, senyum istrimu, dan ketenangan hati yang tak bisa dibeli. Lewat syukur, sedekah, istighfar, doa, sabar, tawakal, dan silaturahim, kau akan menemukan bahwa rezekimu tak pernah pergi hanya sedang menunggu hatimu kembali menemukan arah.
Buku ini bukan sekadar bacaan, tapi perjalanan untuk menemukan dirimu yang paling jujur. Dirimu yang tidak lagi sibuk membandingkan, tapi mulai memeluk takdir dengan ikhlas. Dan bila tanpa sadar air matamu jatuh, biarkan itu jadi pertanda: bahwa kau sedang sembuh, sedang memaafkan, sedang memahami… bahwa semua yang kau cari, ternyata sudah lama menunggumu dalam tenang, dalam doa, dan dalam pelukan Tuhan.
Reviews
There are no reviews yet.